Selasa, 09 Juni 2009

(hadits) "Keutamaan hari Jum'at"

Keutamaan-keutamaan Hari Jum’at

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya ini adalah merupakan hari yang agung, Allaah mengagungkan Islam dan mengistimewakan orang-orang Islam pada hari Jum’at. Allaah Swt berfirman: “Apabila diseru menunaikan sholat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allaah dan tinggalkanlah jual beli.”  
[QS. Al-Jumu’ah]: 9.  "Allaah mengharamkan sibuk dengan hal-hal dunia dan dengan segala hal yang dapat memalingkan orang dari bersegera ke Jum’atan.”

Nabi Muhammad Saw bersabda: “Barang siapa yang meninggalkan Jum’at tiga kali, dengan tanpa uzur, maka Allaah akan mencap (menutup) hatinya. Dan didalam sebuah lafal yang lain dikatakan, “Maka sungguh dia telah mencampakkan Islam ke belakang punggungnya.”

Ada seorang laki-laki berselisih dengan Ibu Abbas. Dia bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai seorang laki-laki yang mati dan tidak pernah menghadiri Jum’at maupun jama’ah. Ibnu Abbas berkata, “Di dalam neraka.” Lalu tak henti-hentinya laki-laki itu hikir mudik selama sebulan dengan bertanya mengenai itu. Ibnu Abbas tetap berkata, “Di dalam neraka.” DI dalam Al-Khaibar dikatakan, “Sesungguhnya orang-orang yang memiliki dua buah Kitab telah diberi hari Jum’at. Mereka berselisih dan berpaling darinya. Allaah telah menunjukkan kita kepada hari itu, dan Dia mengakhirkannya untuk umat ini serta menjadikannya sebagai hari raya. Jadi, mereka adalah manusia yang paling berhak dengan hari itu lebih dahulu, dan orang-orang yang memiliki dua buah Al-Kitab itu menyusul mereka.”  

Hadis Anas ra. menyebutkan, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, “Datanglah Jibril padaku dan di telapak tangannya terdapat cermin yang putih dan berkata, “Ini hari Jum’at, Tuhanmu memfardlukannya kepadamu agar menjadi hari raya bagimu dan bagi umatmu sepeninggalmu.”
Aku berkata, “Lalu apa yang ada bagi kami di hari itu?”
Jibril menjawab, “Kamu memiliki sebuah saat yang paling baik, barangsiapa yang berdo’a dengan kebaikan yang dibagikannya, maka Allaah akan memberinya kebaikan dan tidak ada bagian yang disimpan untuknya yang lebih agung dari itu, atau dia berlindung dari kejelekan yang telah tertulis atas dia, kecuali Allaah akan melindunginya dari yang lebih besar dari itu. Dia adalah pemimpin dari semua hari dan kita akan meyebutnya besok pada hari Akhirat dengan ‘Hari Tambahan’.
Aku bertanya, “Mengapa begitu?” Jibril menjawab, “Sesungguhnya Tuhanmu Azza wa Jalla telah membuat sebuah lembah yang lebih semerbak daripada misik dan juga lebih putih. Lalu apabila datang hari Jum’at, maka Allaah Swt turun dari Illiyin ke atas Kursi-Nya dan melihat kepad mereka, sehingga memandang kepada Zat-Nya yang agung.

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Sebaik-baik hari pada terbit matahari adalah hari Jum’at, di hari itu Adam as. Diciptakan, dimasukkan ke surga, diturunkan ke bumi, diterima taubatnya, hari kematiannya dan akan berdiri kiamat. Hari iru di sisi Allaah adalah hari Penambahan. Demikianlah Malaikat-malaikat menyebutnya di langit. Dan juga hari melihat Allaah Swt.”

Dari Ibnu Umar ra. bahwasannya Rosulullaah Saw. bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu sekalian mendatangi sholat Jum’at maka hendaklah ia mandi.” (R-H).

Disebutkan dalam Al-Khaibar, “Sesungguhnya Allaah Azza wa Jala membebaskan enam ratus ribu orang dari neraka setiap hari Jum’at.” 

Di dalam hadits Anas ra. dikatakan, bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw bersabda, “Apabila hari Jum’at selamat, maka selamat pula semua hari.”

Juga sabdanya, “Sesungguhnya neraka Jahim itu menyala setiap hari sebelum zawal (matahari tergelincir dari tengah langit), yaitu pada hari istiwa’ (matahari di tengah langit) dalam jantung langit. Maka janganlah kamu sholat saat ini, kecuali hari Jum’at, karena hari itu waktu sholat, dan sesungguhnya Jahanam tidak menyala oada hari itu.” Ka’ab berkata, “Sesungguhnya Allaah Azza wa Jalla telah mengutamakan Makkah di antara beberapa negeri, Ramadlan di antara beberapa bulan, dan Jum’at di antara hari-hari, serta Lailatul Qodar di antara malam-malam.” Dan dikatakan, “Sesungguhnya burung-burung dan bangsa serangga bertemu satu dengan yang lain pada hari Jum’at.” Mereka berkaa, “Selamat, selamat, ini adalah hari yang bagus.” Jum’at atau malam Jum’at, maka ditulislan baginya pahala orang yang mati syahid dan dipelihara dari siksa kubur.”



أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِم
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata: Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang balig.” (HR. Bukhori-Muslim).

Nah hal ini yang umumnya kita tidak sadari, bahwa bukan hanya para ikhwan (laki-laki) yang wajib untuk 'mandi besar hari Jum'at', tetapi juga wanita yang sudah baligh.

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh ra., Rosulullaah Saw. bersabda, “Kita adalah umat terakhir tetapi yang paling terkemuka di hari Kiamat. Adalah wajib bagi setiap Muslim mandi sehari dalam tujuh hari, dengan membasuh kepalanya dan seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhori-Muslim).

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khuudri ra., Rosulullaah Saw. pernah bersabda: “Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah baligh begitu pula menggosok gigi, dan memakai wewangian jika mendapatkannya.”  
(HR. Bukhori-Muslim) 

Diriwayatkan dari Thoowus ra., aku berkata kepada Ibnu Abbas ra. “Orang-orang menyampaikan kabar bahwa Rosulullaah Saw. pernah bersabda, ‘Mandilah pada hari Jum’at dan keramaslah meskipun kau tidak dalam keadaan junub dan pakailah wewangian.’ Menjawab pertanyaan itu Ibnu Abbas ra. berkata. ‘Aku pernah mendengar perihal mandi itu, tetapi perihal wewangian aku tidak tahu (apakah penting atau tidak).” (HR. Bukhori-Muslim).

Dari Samurah ra. berkata, Rosulullaah Saw bersabda: “Barangsiapa yang wudlu’ pada hari Jum’at maka beruntunglah pada hari itu, dan barangsiapa yang mandi itu lebih baik baginya.” (HR. Abu Daud dan At-Turmudzi). 

Dari Abu Huroiroh ra., bahwasannya Rosulullaah Saw bersabda: “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah kemudian ia segera pergi (ke masjid dan di sana belum ada orang) maka seakan-akan ia berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang pada saat kedua maka seakan-akan ia berkurban seekor lembu. Barangsiapa yang datang pada kesempatan ketiga, maka seakan-akan ia berkurban seekor domba yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan keempat, maka seakan-akan ia berkurban seekor ayam jantan. Dan barangsiapa yang daang pada kesempatan kelima, maka seakan-akan ia berkurban sebutir telur. Apabila sang Imam telah keluar (untuk berkhutbah) maka datanglah para malaikat untuk mendengarkan khutbah itu.” (HR. Bukhori-Muslim)


Dari Aus bin Aus ra. berkata, Rosulullaah Sae. Bersabda: “Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jum’at; maka perbanyaklah membaca sholawat untukku pada hari itu karena pembacaan sholawatlah itu pasti disampaikan kepadaku.”  
(HR. Abu Daud).  


Diriwayatkan dari sahabat Anas ra. yang berkata, ‘Rosulullaah Saw bersabda’: “Barang siapa membaca sholawat untukku pada hari Jum’at, maka Allaah akan menunaikan seratus hajatnya. Tujuh puluh hajat akhirat dan tiga puluh hajat dunia. Allaah mewakilkan Malaikat untuk menghaturkan sholawat itu kepadaku. Hingga masuklah ia kepadaku seprti masuknya hadiah-hadiah kepada kamu. Malaikat itu memberitahukan kepadaku nama orang itu, maka kusimpanlah ia pada suatu shohifah yang putih. Kelak, pada hari kiamat, aku akan membelahnya.” 

Ya Allaah, nerilah kami kekuatan untuk bisa mengamalkannya, amiin.

Wassalam.

Kemuning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar